Zellsis, Shroud dan Tarik Bicara Soal Sistem Valorant League 2023

 Zellsis, Shroud dan Tarik Bicara Soal Sistem Valorant League 2023


Riot Games akan menerapkan model baru Valorant League di musim 2023. Model waralaba atau franchise league ini terbatas bagi tim atau organisasi yang memenuhi syarat dan lolos seleksi untuk program partnership atau kemitraan untuk tampil di liga internasional Valorant. 

Riot Games memang telah berpengalaman dan terbilang sukses menerapkan franchise untuk game League of Legends. Namun, apakah hal ini juga serta-merta lancar untuk Valorant? Agenda franchise league Valorant 2023 menjadi perbincangan hangat mulai dari tim, pro player hingga komunitas pemain.

Tiga pro player sekaligus streamer populer yakni ShroudZellsis dan Tarik pun angkat bicara dan soal Franchise League Valorant. Ketiganya menginginkan yang terbaik untuk scene game tactical FPS ini ke depan. Maklum, rencana Valorant 2023 telah mengakibatkan efek knock-on yang tidak diinginkan dimana beberapa organisasi yang tidak lolos seleksi kemudian membubarkan roster atau menutup divisi hingga keluar dari scene kompetitif Valorant. Di sisi lain, franchise league digadang-gadang akan berdampak positif dan keuntungan, seperti mendorong gaji yang lebih menarik bagi pemain pro. Tetapi agar Valorant terus berkembang, Riot Games seharusnya tidak hanya fokus pada tim teratas atau Tier 1.

Michael “Shroud Grzesiek dan Jordan “Zellsis” Montemurro, dan streamer Twitch populer Tarik “tarik” Celik secara garis besar sepakah bahwa Riot harus memperhatikan nasib tim yang tidak berhasil melalui program kemitraan ini.

Program kemitraan VCT 2023 dari Riot Games akan menjadi satu-satunya jalan menuju acara-acara internasional seperti Masters hingga Champions. Inilah mengapa sebagian besar organisasi Amerika Utara sangat khawatir ketika mereka gagal lolos ke franchise league. Dengan slot yang terbatas dan beberapa tim yang tampaknya tersingkir, Tarik menyoal apa yang akan dilakukan tim yang tidak lolos.

Sementara Zellsis beranggapan kalau Riot tentu kn menyiapkan agenda scene kompetitif reguler di Tier 2. “Riot Games tidak hanya akan memiliki tim franchise league,” kata Zellsis. "Itulah mengapa saya bingung mengapa semua orang panik."

Selain tiga liga internasional baru, Riot mengatakan bahwa 2023 akan menampilkan liga regional yang diperluas, yang terdiri dari liga domestik yang mirip dengan turnamen Challengers yang sudah ada. Lebih banyak liga domestik dilaporkan juga akan ditambahkan, yang akan diintegrasikan dengan mode turnamen dalam game yang direncanakan.

Riot merencanakan turnamen regional sebagai kesempatan bagi talenta baru untuk menunjukkan keahlian dan menarik perhatian dari tim-tim di liga internasional. Salah satu contoh saat ini adalah Liga Regional Valorant di Eropa, dan pengembang mengatakan bahwa kami harus mengharapkan lebih banyak liga seperti itu untuk diluncurkan tahun depan.

Masalahnya mungkin terletak pada ketidakpastian seputar rencana Riot untuk liga regional ini, dan developer tampaknya lebih fokus pada program kemitraannya ini. George Geddes dari Dot Esports menyatakan Riot telah memajukan beberapa organisasi ke tahap selanjutnya dari proses pemilihan kemitraan untuk musim VCT 2023. Namun, beberapa organisasi akhirnya memutuskan melepas roster setelah ditolak untuk kemitraan. Ini termasuk beberapa organisasi menjanjikan yang telah menjadi tempat pelatihan bagi para talenta yang akhirnya berhasil masuk ke tim Tier 1, seperti tim SoaR, Akrew, New York Fury, Rise, dan Dignitas.

Tarik dan Shroud setuju bahwa Riot harus memberi tim kesempatan untuk mendapat slot ke franchise melalui kualifikasi terbuka atau turnamen play-in.

“Harus ada perjuangan untuk masuk ke franchise,” kata Shroud.

“Jika mereka tidak [memiliki] kesempatan untuk masuk, mungkin mereka hanya akan melakukan tempat ekstra untuk turnamen,” kata Zellsis. “Jadi, Anda memiliki tim franchise yang secara otomatis masuk, tetapi kemudian Anda memiliki satu atau dua tempat untuk challenger.”

Tarik juga menunjukkan bahwa tim yang memiliki kesempatan masuk ke franchise league akan mendapat lebih banyak insentif untuk tetap berada di scene kompetitif. Di sisi lain, Riot juga semestinya menerapkan sistem untuk menggantikan tim yang tidak berkinerja baik di liga. Jadi, ada semacam degradasi dan promosi. 

Salah satu solusi yang mungkin dapat ditemukan di League of Legends, menurut Zellsis, di mana organisasi mempertahankan tim akademi yang didedikasikan untuk mencari bakat baru dan mengembangkan pemain muda.

“Jika tim tampil buruk, mereka bisa menggantinya dengan tim akademi,” lanjut Zellsis.

Dengan akan berakhirnya VCT Last Chance Qualifiers regional dan Valorant Champions di Istanbul  pada September nanti, Riot Games diharapkan bisa segera membagikan lebih banyak detail tentang rencana Valorant 2023. Mudah-mudahan, ini akan mencakup detail yang lebih konkret tentang rencananya untuk mendukung turnamen Tier 2.

https://joy.link/https10354781

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Instagram Hilang Saat Bertugas, Pak Pulung Beri Komentar

RANS Esports Bawa Mantan Juara Dunia, Guifera, Jelang IFeLeague 1 2022!

ONIC PH & OMEGA Esports Gagal Dapatkan Slot M4!